ASAP DAN KELAPA

Bagi masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, kebun kelapa adalah hal yang tak asing. Mayoritas pekerjaan masyarakat adalah petani kelapa. Sebagian yang lainnya terkait tak langsung dengan subsektor ini baik di sektor hulu maupun hilir. Program pembangunan dari Pemerintah Daerah pun tak sedikit yang diarahkan untuk subsektor ini. Segala hal terkait kelapa telah menjadi bagian dari gaya hidup dan adat istiadat yang dilakukan turun temurun. Sebagiannya telah dibuktikan dengan argumentasi sains. Sementara sebagian yang lain masih belum terungkap.

Salah satu kebiasaan unik petani kelapa adalah mengasapi kebun ketika mereka mengunjunginya. Banyak alasan mengenai ini. Fungsi pertama adalah sebagai penanda sedang ada orang di kebun sedang beraktifitas. Jadi fungsi asap disini sebagai bentuk komunikasi sederhana untuk menunjukkan sedang ada seseorang di kebun. Ketika seorang petani kelapa memerlukan pertolongan atau ingin meminjam sesuatu, mereka langsung bisa menuju kebun kelapa yang sedang ada asapnya sehingga perjalanan mereka bisa lebih efisien. Hal ini bisa dimaklumi karena di zaman dahulu belum ada perangkat ponsel untuk berhubungan. Di zaman sekarang pun, meskipun ponsel sudah jadi barang biasa, tapi masih banyak kebun kelapa yang belum bisa terjangkau sinyal seluler. Jadi asap masih cukup efektif untuk menggantikan fungsi ini. 

Fungsi kedua adalah mengusir nyamuk dan hama. Dari beberapa diskusi yang kami lakukan dengan petani, fungsi ini merupakan salah satu  yang banyak dikemukakan oleh petani. Meskipun secara spesifik petani sendiri tidak menyampaikan hama yang bisa tertangani dengan pengasapan ini. Dari literatur yang kami baca memang belum ada sebuah teori yang detail menyampaikan mengenai fungsi asap untuk pemberantasan hama. Khusus mengenai mengusir nyamuk memang sudah terbukti.