KELAPA MUCONG

Istilah kelapa mucong mungkin bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Inhil karena sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani kelapa. Sebarannya pun hampir merata di semua Kecamatan kecuali Kecamatan Kemuning yang memang lebih banyak komoditas kelapa sawit.

Penyebab utama kelapa mucong ini adalah karena tak berfungsinya prasarana tata air kebun kelapa yang menyebabkan kebun kelapa yang secara temporer maupun permanen terendam air, baik karena air pasang maupun air hujan yang terjebak di dalam kebun. 

Tanaman Kelapa rusak atau yang populer disebut kelapa mucong tersebut menunjukkan gejala-gejala kekurangan unsur hara dan sebagiannya kelebihan pirit. Tanaman dengan kondisi ini tumbuh dengan batang yang kecil dan kurus. Beberapa diantaranya, bahagian pangkalnya membentuk seperti kaki gajah yang besar. Pertumbuhan terjadi sangat lambat. Ketika sudah memasuki umur produktif, mayang dan putik banyak yang gugur. Buah yang dihasilkan pun kecil. Sebagian yang besar justru didominasi oleh sabut yang sangat tebal. Air kelapa yang dihasilkan pun berasa asin. 

Di Inhil yang mayoritas kebun kelapa nya berada di daerah dengan keadaan topografi dataran rendah dan berdekatan dengan sungai-sungai besar, laju pertumbuhan dan kelancaran proses fisologi tanaman dan optimalnya produktifitas tidak lepas dari pengaruh sistem drainase. Sistem drainase yang buruk mengakibatkan kebun akan terdampak intrusi air laut.

Di lahan perkebunan kelapa, salah satu indikator lahan tersebut sudah terpengaruh oleh air asin adalah tumbuh suburnya Tanaman Piyai. Tanaman ini masuk kepada golongan bryophytha yang tumbuh subur terutama di daerah-daerah yang digenangi oleh air asin. Karena itu biasanya ketika kita melihat deretan pohon kelapa yang mucong biasanya di sekitarnya akan tumbuh subur Tanaman Piyai ini.

Berdasarkan jangkauan air pasangnya, lahan rawa di Inhil yang dimanfaatkan untuk peruntukan perkebunan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa type yaitu rawa pasang surut air asin/payau, rawa pasang surut air tawar dan rawa non pasang surut.