INHIL DAN SUNGAI

Inhil dikenal sebagai Kabupaten dengan perairan yang berlimpah yaitu sungai-sungai yang bermuara ke Selat Berhala. Selain sungai alam, Inhil juga dibelah oleh ribuan parit yang dibuat untuk mendukung keberlangsungan kebun kelapa yang jumlahnya ratusan ribu hektar.

Berlimpahnya sungai, anak sungai maupun parit tentu saja memberikan sisi positif bagi kegiatan ekonomi di Inhil. Sektor pertanian yang eksis di lahan pasang surut berlimpah asupan air sepanjang tahun. Justru pada periode tertentu air meluap ke lahan-lahan pertanian masyarakat yang tentunya bisa memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan tanaman.

Selain itu, sungai-sungai dan Daerah Aliran Sungai (DAS) nya menyediakan potensi perikanan, mangrove dan tanaman penghasil pangan seperti sagu dan nipah. Tak ketinggalan juga potensi ekowisata yang masih bisa digali. Kondisi geografis dan ekologis Inhil dengan nuansa khas sungai, rawa dan gambut tentu saja menjadi potensi kekayaan hayati yang luar biasa.  

Selain dampak positif, Inhil dengan karakteristik geografisnya juga punya problem tersendiri. Salah satu tantangannya adalah pembangunan infrastruktur transportasi darat. Untuk menyatukan ratusan desa dan kelurahan yang terpisah sungai, anak sungai maupun parit, setidaknya diperlukan ratusan jembatan yang biaya pembangunan tidaklah kecil. Belum lagi biaya pembangunan jalan yang harus dilakukan di lahan rawa maupun gambut yang tentu saja berbiaya lebih tinggi dari pada pembangunan jalan di atas tanah mineral.

Bagi sebagian kita yang sehari-harinya menikmati kemapanan transportasi darat, melihat pompong atau sampan melewati sungai, anak sungai maupun parit tentu saja merupakan hal menarik karena pemandangan seperti itu jarang dinikmati. Tapi bagi mereka yang sehari-harinya menggunakan transportasi sungai, jalan dan jembatan yang bagus adalah impian bagi mereka.