ANAK-ANAK DAN ALAM

Salah satu cara memupuk tumbuh kembangnya anak adalah dengan memperkenalkan mereka dengan alam dan lingkungan sekitar. Terlebih lingkungan yang masih alami dengan keragaman tumbuh-tumbuhan dan hewan. Hal tersebut membantu mereka dalam mengenal makhluk yang ada di sekitar. Kesadaran bahwa mereka hanyalah bagian kecil dari alam semesta perlahan terpupuk dengan interaksi ini. Dari sini muncul rasa peduli dan kasih sayang kepada alam semesta.

Interaksi anak-anak dengan alam dan lingkungan juga tak bisa lepas dari pengawasan orang tua. Karena tak bisa dipungkiri bahwa alam dan lingkungan, selain menyediakan kebaikan-kebaikan dalam proses tumbuh kembang anak, juga memiliki hal-hal yang dapat mendatangkan bahaya bagi anak-anak yang masih memiliki pola pikir dan pertimbangan sederhana.

Berikut ini beberapa hal yang setidaknya bisa diperoleh anak-anak ketika berinteraksi dengan alam dan lingkungan :

  1. Meningkatkan rasa syukur. Interaksi dengan alam dan lingkungan akan mengenalkan anak-anak dengan ragam makhluk hidup dengan berbagai macam karakteristik, keindahan maupun keterbatasannya yang kesemuanya itu merupakan ciptaan yang Maha Pencipta. Dari keragaman itu anak-anak belajar mensyukuri nikmat alam semesta yang indah sekaligus menyadari bahwa manusia adalah makhluk hidup sempurna yang memiliki fungsi untuk mengatur jenis makhluk hidup lainnya. 
  2. Melatih kekuatan fisik. Bermain di luar rumah, akan menambah daya jelajah anak dalam kesehariannya yang akhirya menuntut banyak pergerakan anak baik dengan berjalan, meloncat maupun berlari. Selain itu, beraktifitas di luar juga akan mengurangi intensitas rebahan bagi anak-anak. Kebiasaan seperti ini akan mengokohkan kekuatan fisik anak-anak.
  3. Menstimulasi kreatifitas dan kemampuan mengatasi masalah. Kondisi luar rumah yang dinamis (terutama bentang alam yang masih alami seperti pedesaan), akan membuka kesempatan bagi anak untuk melakukan hal-hal unik dan berbeda setiap harinya. Anak-anak bahkan tanpa disadari melakukan eksperimen setiap harinya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Hal ini tentunya agak berbeda ketika anak-anak bermain dengan jenis mainan yang tantangan dan kesulitannya cendrung monoton. Makanya tak jarang, anak-anak biasanya tak terlalu lama betah dengan satu jenis mainan saja. 
  4. Alternatif Gadget. Dunia satu dasawarsa terakhir tak bisa dipisahkan dari peradaban ponsel pintar. Semua kalangan menikmati ponsel tak lagi sebatas alat komunikasi. Ragam fitur hadir dalam ponsel pintar yang semakin cerdas dan mumpuni memenuhi hajat manusia. Tak terkecuali anak-anak yang juga ikut merasakan kecanggihan ponsel pintar. Dengan memberikan kesempatan bermain di luar rumah, orang tua secara tidak langsung bisa mengurangi ketergantungan anak-anak pada ponsel pintar (terutama fitur game)
  5. Belajar bersosialisasi. Dunia luar identik dengan sosialisasi karena biasanya ketika anak-anak bermain di luar rumah, mereka akan berinteraksi dengan orang lain termasuk teman sebayanya. Interaksi sosial ini merupakan kesempatan anak untuk mengasah kemampuan bersosialiasinya yang itu tidak banyak didapatkannya di rumah. Meskipun begitu orang tua juga tetap harus memperhatikan dengan siapa saja anak-anaknya bergaul untuk menghindari hal-hal negatif yang didapatkan anak justru ketika bergaul di luar rumah.