KEMUNTING

Tumbuhan kemunting termasuk kelompok perdu. Buahnya bila sudah masak berwarna ungu tua, dengan permukaan seperti berkabut. Rasanya manis. Buahnya mempunyai biji kecil seperti jambu, tapi tidak terlalu mengandung air. Setelah bagian kepalanya dibuang, kemunting dapat langsung dimakan bersama kulitnya.

Kemunting (Rhodomyrtus tomentosa), menurut Wikipedia, adalah tumbuhan berbunga di dalam keluarga Myrtaceae. Tumbuhan ini asli tumbuhan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tumbuhan ini tumbuh di pesisir, hutan rimba alamiah, lahan basah, hutan rimba lembab dan basah, pinggiran rawa, ataupun tanah liat yang bercampur dengan pasir. Ada pula si lidah biru yang memiliki nama latin (Melastoma affine) yang buahnya mirip dengan kemunting namun memiliki bentuk daun yang berbeda.

Di Inhil, kadang kedua buah tersebut dianggap sama, padahal beda. Tanaman ini tumbuh di lahan perkebunan sebagai tanaman sela kelapa dan kelapa sawit. Meskipun belum dibudidayakan secara khusus namun keberadaannya di Inhil cukup banyak namun tersebar. Penyebaran benihnya dengan bantuan burung dan mamalia pemakan buah. Sehingga kedua tanaman ini biasanya tumbuh sendiri tanpa dibudidayakan.

Bentuk nya yang kecil dan kemudahan mengkonsumsinya membuat buah ini cukup digemari terutama anak-anak. Meskipun banyak penggemarnya, buah ini jarang dijual di lapak pedagang buah tradisional dan swalayan.

Selain rasanya yang enak, tanaman ini juga bisa dijadikan alternatif tanaman hias. Bunganya yang berwarna merah muda dan benang sari yang indah, membuatnya layak dijadikan tanaman di halaman rumah.

Buah merah hingga kehitam-hitaman pada buah kemunting masak mengandung senyawa antosianin. Antosianin merupakan pigmen alami yang memberi warna merah dan mempunyai sifat antioksidan yang tinggi. Rasanya yang manis dan mengandung antioksidan tinggi,  menjadikan buah kemunting sebagai alternatif bahan baku produk sirup. Di Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat, buah ini telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan sirup.