SUNGAI EMPAT

Pagi itu mendung. Jalan masih terlihat basah karena bekas hujan tadi malam. Si bungsu masih asyik menjejakkan kakinya di beberapa genangan air sisa hujan tadi malam. Cipratan air itu membuatnya semakin betah di sana. Maklum kalau lagi di rumah (Tembilahan) jarang sekali ia dapat kesempatan berjalan bebas tanpa khawatir ada mobil yang tiba-tiba melintas.

Beberapa hari ini kami menghabiskan akhir pekan di Sungai Empat, Siang nanti rencananya kami akan kembali pulang. Sungai Empat merupakan salah satu Desa Tua di Kecamatan Gaung Anak Serka, eksistensi masyarakat nya bahkan ada sebelum Indonesia merdeka. Selain penduduk asli yang bersuku melayu, ada pula penduduk suku banjar yang bermigrasi ke sini. Ada pula dari suku lain seperti bugis dan jawa.

Di Kecamatan Gaung Anak Serka, Sungai Empat merupakan salah satu desa dengan luas yang cukup besar. Dalam perkembangannya, Sungai Empat dimekarkan lagi menjadi beberapa desa yaitu Desa Idaman, Desa Kelumpang, Desa Harapan Makmur dan Desa Tuasan. Desa Induknya sendiri berubah statusnya menjadi Kelurahan Sungai Empat.

Perekonomian

Mayoritas mata pencaharian penduduk di sini adalah petani kelapa, pinang dan sagu. Tanaman Pinang sebagai tanaman sela kelapa yang biasanya ditanam di batas kebun atau di pinggir parit anak. Sedangkan Sagu, ditanam di sepanjang sungai. Sebagian masyarakat sudah mulai ada yang memulai budidaya kelapa sawit. Dulu beberapa puluh tahun yang lalu, Sungai Empat dikenal sebagai salah satu Desa yang menghasilkan produk hasil hutan seperti kayu yang dibutuhkan untuk pembangunan.

Akses Jalan

Untuk mengakses Kelurahan Sungai Empat, dari Kecamatan Tembilahan harus melewati 2 Desa yaitu Desa Sungai Luar dan Desa Sungai Dusun dan butuh waktu sekitar 1 jam, dengan asumsi curah hujan tidak terlalu tinggi. Apabila curah hujan tinggi, beberapa bagian jalan, terutama di Parit Jamrah, mengalami kerusakan parah. Bahkan tak jarang, penumpang harus turun untuk mendorong sepeda motornya. Setelah sampai di ujung jalan, untuk sampai ke pusat desa, kita harus menyeberang menggunakan sampan. Jalan menuju sungai empat ini juga dilewati oleh masyarakat yang ingin berkunjung ke Desa Belantaraya.

PANORAMA SUNGAI DI WAKTU SENJA